Selamat Datang di Blog "THE NATURE". Semua Informasi seputar Biologi ada di sini. Selamat membaca dan Semoga bermanfaat.

Selasa, 01 Mei 2012

Kinerja Sistem Imun Dalam Tubuh dan Upaya Pemerintah Indonesia Dalam Vaksinasi

A.    Kinerja Sistem Imun Dalam Perlindungan dari Serangan Kuman Penyakit

    Kunci utama sistem imunitas yang sehat adalah suatu kemampuan untuk membedakan antara diri sendiri dan benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Biasanya ketika ada benda asing yang masuk ke dalam tubuh dikenali maka akan terjadi proses pertahanan diri.
      Secara umum, mekanisme kerja sistem imun tubuh kita adalah sebagai berikut; saat ada antigen (benda asing yang masuk ke dalam tubuh) terdeteksi, maka beberapa tipe sel bekerjasama untuk mencari tahu siapa mereka dan memberikan respons. Sel-sel ini memicu limfosit B untuk memproduksi antibodi, suatu protein khusus yang mengarahkan kepada suatu antigen spesifik.
     Contohnya bila seseorang pernah terkena cacar maka biasanya individu tersebut tidak terkena penyakit yang sama lagi atau seandainya terjangkit tidak akan memberikan komplikasi yang fatal serta cepat pulih. Hal ini juga merupakan mekanisme bagaimana imunisasi mencegah penyakit tertentu. Sebuah imunisasi mengenalkan tubuh terhadap antigen dengan cara yang tidak membuat sakit, tapi cukup untuk membuat tubuh memproduksi antibodi yang akan melindungi seseorang dari serangan penyakit tersebut di masa depan.
     Antibodi sendiri bisa menetralisir toksin yang diproduksi dari berbagai macam organisme, dan juga antibodi bisa mengaktivasi kelompok protein yang disebut komplemen yang merupakan bagian dari sistem imun dan membantu menghancurkan bakteri, virus, ataupun sel yang terinfeksi.
     Pada situasi abnormal, sistem imun bisa salah mengira bagian tubuh kita sendiri sebagai benda asing dan menyerang diri kita sendiri, hal ini disebut sebagai penyakit autoimun. Biasanya antibodi yang menyerang diri sendiri ini bisa terbentuk tanpa aturan karena adanya rangsangan virus sebelumnya, sehingga antibodi ikut beredar ke seluruh tubuh dan dapat memberikan kerusakan organ yang cukup mengkhawatirkan. Sebagai contohnya adalah penyakit Sistemic Lupus Eryhtematosus atau disebut Lupus, dan juga Scleroderma. Selain itu, reaksi otoimun ini bisa menyebabkan ancaman abortus pada kehamilan.

B.    Upaya Pemerintah Indonesia Dalam Vaksinasi Warga Negaranya 
      
      Pemerintah memiliki tanggung jawab dalam merencanakan, mengatur, menyelenggarakan, membina, dan mengawasi penyelenggaraan upaya kesehatan yang merata dan terjangkau bagi seluruh masyarakat. Di Indonesia sendiri pemerintah Indonesia menggerakan program IMUNISASI sejak dini atau balita sehingga warga negaranya terbebas dari penyakit. di Indonesia terdapat banyak institusi yang mengawasi program imunisasi, antara lain Badan POM (pengawasan obat dan makanan), Litbangkes, Subdit Surveilans dan Epidemiologi Kemkes, Indonesia Technical Advisory Group for Immunization (ITAGI), Komnas / Komda Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia, badan penelitian di Fakultas Kedokteran, Fakultas Kesehatan Masyarakat di beberapa universitas di Indonesia dll.
    
      
      Institusi semacam ini yang mengawasi program imunisasi di negara masing-masing. Semua institusi dan badan tersebut menyatakan bahwa imunisasi aman, dan bermanfaat untuk mencegah penularan penyakit berbahaya. Vaksin yang digunakan oleh program imunisasi di Indonesia adalah buatan PT Biofarma Bandung, pabrik vaksin yang telah berpengalaman selama 120 tahun. Proses penelitian dan pembuatannya mendapat pengawasan ketat dari ahli-ahli vaksin WHO.  Vaksin-vaksin tersebut juga dieksport ke   120 negara lain, termasuk 36 negara dengan penduduk mayoritas beragama Islam.
     
      Dari uraian diatas jelaslah bahwa upaya imunisasi perlu terus ditingkatkan untuk mencapai tingkat population imunity (kekebalan masyarakat) yang tinggi sehingga dapat memutuskan rantai penularan penyakit. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan tehnologi, upaya imunisasi dapat semakin efektif dan efisien dengan harapan dapat memberikan sumbangan yang nyata bagi kesejahteraan anak, ibu serta masyarakat lainnya.